Friday, January 20, 2012

Kebo Lajer

MARGO MUKTI.
Dhapur : KEBO LAJER / MAHESA LAJER.
Pamor : Ponco Warno / 5 Jenis Pamor. (Putri kinurung, Tunggak semi, aling – aling, mrutu sewu, wengkon ).
Tangguh : Kamardhikan.


- Filosofi Dhapur KEBO LAJER.
Dapur Kebo Lajer harapan bahwa si pemiliki keris diharapkan seperti kerbau laki-laki yang giat bekerja untuk menghidupi keluarga-nya.

Tuah atau do’a yang terkandung dalam sebilah keris dhapur kebo lajer dipercaya untuk menolak wabah penyakit, karena kepercayaan ini pada zaman dahulu keris ini sering di miliki oleh para pengreh praja (lurah, bupati, raja, dll) Karena mereka percaya keris Dhapur Kebo Lajer bertuah untuk daerah kekuasaanya dari serangan hama tanama serta wabah penyakit.

Sebagian pecinta keris lain mengatakan tuah Kebo Lajer adalah untuk membantu penghidupan petani, menyuburkan tanaman, sehingga panennya berhasil. Menolak wabah penyakit ternak sehingga ternak dapat berkembang dengan baik serta memberikan haasil yang berlipat.

- Filosofi Pamor Putri kinurung.
Bentuknya menyerupai gambaran danau dengan tiga atau lebih “pulau” ditengahnya. Letaknya ditengah sor-soran. Tuahnya untuk memudahkan mencari rejeki dan mencegah sifat boros. Bisa diterima dikalangan manapun. Tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Tunggak semi.
Pamor ini terletak ditengah Sor-soran. Berkombinasi dengan pamor Wos Wutah. Tuahnya untuk mendapatkan rejeki walau bagaimanapun kecilnya. Tidak termasuk pamor pemilih.

- Filosofi Pamor Aling - aling.
Tuah atau do’a yang terkandung pada pamor aling – aling adalah perlindungan atas keselamatn dari pemiliknya, harta benda, serta keluarganya. Juga terhadap serangan wabah penyakit.


- Filosofi Pamor Mrutu Sewu.
Mirip Udan Mas dan Sisik Sewu. Pamornya berupa bulatan besar dan kecil, rapat satu sama lainnya dan disela pamor yang berbentuk pusaran-pusaran itu ada semacam titik-titik pamor kecil. Pamor ini memudahkan mencari rejaki juga dipercaya orang memudahkan anak gadis atau janda dalam mencari jodoh dan pamor ini tidak pemilih.

- Filosofi Pamor Wengkon.
Ada yang menamakan pamor Tepen. Bentuknya mirip bingkai (wengkon artinya bingkai). Tuahnya untuk perlindungan, ada yang untuk menghindari dari godaan, ada yang memperbesar rasa hemat dan ada yang untuk menghindari dari guna-guna.

Pengharapan dan do’a saya :

Saya namakan MARGO MUKTI (jalan kejayaan), karena tersimpan pengharapan tentang kejayaan keluarga sampai terus kepada anak keturunan saya kelak.

sebilah keris buatan Baru. Berdapur Kebo Lajer dengan bahan besi baru serta bahan pamor dari sendok dan uang koin seratusan tahun emisi 1977 ( atau tahun berapa saya lupa, hehehehe..)

Keris ini sama sekali tidak ber-tuah, memiliki Yoni apalagi ber-khodam. Keris ini hanya sebilah besi biasa, yang mewakilkan harapan serta do'a saya.

Dengan menyimpan pusaka ini, saya memotifasi diri saya sebagai seorang kepala keluarga, agar selalu giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan pengharapan mendapatkan hasil yang berlimpah (turah di sandang turah di pangan), selalu di kerubuti rejeki dan keberuntungan (seperti mrutu sewu). Serta Rejeki selalu muncul bak tunas yang bersemi (tungak semi).

Keluarga selalu aman tenteram terlindungi dari segala godaan baik wabah penyakit, fitnah, maupun godaan makhluk lain (pamor aling – aling).

Yang terakhir dengan mengharap perlindungan Tuhan YME (Pamor wengkon). Semoga Allah SWT, mengabulkan. Amiin…..
Bholor.
Taiwan, 14 Febuari 2011

2 comments:

  1. pengen punya keris...
    Budaya luhur yang harus di lestarikan.

    ReplyDelete
  2. salam budaya,.

    pusaka keraton ngayogyokarto hadiningrat.
    kanjeng kyai toyatinaban jg berdapur kebo lajer.

    ReplyDelete