Membahas tentang ISOTERI atau yang biasa kita
sebut dengan TUAH atau juga daya / kekuatan sebilah Tosan Aji sangat
bergantung dari persepsi serta pola fikir dari tiap individu. Ada ulasan
yang sangat menarik dan cocok dengan pendapat saya tentang ISOTERI
Pusaka oleh sahabat saya, silahkan di simak serta di nikmati...
Mungkin ada perbedaan paradigma antara anda dan Kudi Mas Banjarnegara tentang Pemahaman Isoteri dalam sebuah Tosan Aji
Bahwa isi atau Isoteri dalam sebilah keris adalah wewarah dan piwulang
yang tercantum dalam sebilah keris, karena keris merupakan sebuah
manifestasi dari sebuah wewarah tentang kehidupan, juga disebut ilmu
hidup artinya keris merupakan sebuah arahan sejati sebagai manusia yang
utuh, tangguh serta sepuh.
Secara
ilmiah isi keris merupakan manifestasi do'a yang dilantunkan para Empu
sejalan dengan permintaan pemesan, do'a itu diamalkan dengan mati raga,
puasa, membersihkan diri, bahkan tidak berbicara selama membuat keris (
tapa bisu ), memang aneh menempa keris tanpa berkomunikasi lantas
bagaimana komunikasi dengan panjak atau pembantunya, Komunikasi dengan
panjak dilakukan dengan bunyi palu yang dipegang Empu selama membuat
keris, empu seolah bertapa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
do'anya dikabulkan dan diberi daya kekuatan yang berujud bilah,
perwujudan do'a itu tergores dalam pomor yang muncul, dapur atau model
dari keris yang dibentuk. Meskipun bentuk keris merupakan pesanan
pemesan, tetapi hal tersebut sudah diselaraskan dengan naptu atau
tanggal kelahiran pemesan yang dihitung secara cermat oleh Sang Empu ,
oleh empu do'a itu diwujudkan dalam bentuk pamor yang tergurat indah,
misalnya keris Jangkung dengan pamor Udan Mas yang mempunyai harapan
agar siempunya keris mendapatkan perlindungan sekaligus mendapatkan
rejeki yang berlimpah.
Atau contoh lain Keris dapur Jangkung
Mangkunagoro artinya si empunya keris diharapkan mampu atau kuat
mengemban tugas sebagai Pemimpin Kerajaan atau Negara dengan Lindungan (
jinangkungan ) Tuhan YME.
Kalau keris bertuah seperti itu
dikoleksi masa sekarang tentu ada tuntutan terhadap kolektor yakni
perilaku penyimpanan apakah selaras dengan laku yang diharapkan ketika
keris dibuat, ada syarat khusus yang dituntut agar keris mempunyai daya
kekuatan, bukan sesaji dalam arti tkhayul tetapi sesaji hidup yakni niat
dari siempunya keris untuk mau menyebar keharuman disertai dengan laku
Utama.
Laku yang umum dalam pergaulan sehari hari adalah semangat
untuk menyebar ganda arum dengan "TYA MANIS KANG MANTESI" hati yang baik
menjadi dasar kehidupan "RUMING WICARA KANG NERANANI" cara berbicara
yang mengesankan dan tidak menyakiti orang lain 'SINEMBAH LAKU UTAMA'
jadi teladan kehidupan yang baik, isi atau Isoteri seperti ini tidak
saja menumbuhkan kekuatan hati yang dahsyat, tetapi juga menumbuhkan
kekuatan alam yang maha hebat.
Di copy dari Tulisan sahabat saya Anax Lanang.....
No comments:
Post a Comment